Minggu, 23 November 2014

Laporan Praktikum Bioper Fekunditas

ACARA 
FEKUNDITAS




Disusun Oleh :
Kelompok 9

Turyati                                               H1G013013
Erick Zakaria A                                H1G013036
Haya Lanauly S                                 H1G013039
Andreas K.M                                     H1G013043
Dwi Kartika Sari                               H1H013008
Adi Reynaldi                                      H1H013016
Ine Sri Rahayu                                  H1H013032
Beny Heriswan                                  H1K013010
Andjarin K                                        H1K013013
Rahmi R                                             H1H013036


Asisten :
Nani Wiyarsih                                   H1G011006




JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2014









I.       PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Fekunditas merupakan suatu obyek yang dapat menyesuaikan dengan bermacam-macam kondisi terutama dengan respons terhadap makanan. Jumlah telur yang dikeluarkan merupakan satu mata rantai penghubung antara satu generasi denagn generasi berikutnya, tetapi secara umum tidak ada hubungan yang jelas antara fekunditas dengan jumlah telur yang dihasilkan (Bagenal, 1978).
Ikan nilem (Osteochilus hasselti) merupakan ikan endemik (asli) Indonesia yang hidup disungai – sungai dan rawa – rawa. Ciri – ciri ikan nilem hampir serupa dengan ikan mas. Ciri – cirinya yaitu pada sudut – sudut mulutnya terdapat dua pasang sungut – sungut peraba. Sirip punggung disokong oleh tiga jari – jari keras dan 12 – 18 jari – jari lunak. Sirip ekor berjagak dua, bentuknya simetris. Sirip dubur disokong oleh 3 jari – jari keras dan 5 jari – jari lunak. Sirip perut disokong oleh 1 jari – jari keras dan 13 – 15 jari – jari lunak. Jumlah sisik – sisik gurat sisiada 33 – 36 keping, bentuk tubuh ikan nilem agak memenjang dan piph, ujung mulut runcingdengan moncong (rostral) terlipat, serta bintim hitam besar pada ekornya merupakan ciri utamaikan nilem. Ikan ini termasuk kelompok omnivora, makanannya berupa ganggang penempelyang disebut epifition dan perifition (Djuhanda, 1985).
Ikan nilem akan melakukan pemijahan pada kondisi oksigen berkisar antara 5 – 6 ppm,karbondioksida bebas yang optimum untuk kelangsungan hidup ikan yaitu ≤ 1 ppm (Willoughby,1999). Menurut Susanto (2001) suhu yang optimum untuk kelangsungan hidup ikan nilem berkisar antara 18 – 280C, dan untuk pH berkisar antara 6,7 – 8,6.
Penelitian fekunditas biasanya mengacu pada fekunditas potensial tahunan yang mewakili jumlah oosit matang per betina. Potensi jangka fekunditas yang digunakan dalam penelitian ini merupakan fekunditas tahunan. Estimasi fekunditas biasanya mengacu pada penetapan dari jumlah oosit vitellognile, yaitu fekunditas potensial. Metode yang digunakan tergantung pada spesies yang diteliti, sumber daya dan fasilitas laborat yang tersedia. Secara tradisional, fekunditas potensial ditentukan dengan metode gravimetri atau volumetrik (Bagenal, 1978;  Kjesbu dan Holm, 1994). Meskipun metode ini sederhana, murah dan hasil yang diperoleh bagus, namun metode ini memakan banyak waktu. Metode baru yang digunakan agar menghemat waktu dan tenaga, maka digunakan metode sistem analisis citra untuk mengatur kepadatan oosit. Analisis citra digunakan untuk mengatur rata-rata diameter oosit secara otomatis dari sampel gonad. Sedangkan kepadatan oositnya ditentukan dengan kurva kalibrasi. Secara umum dibutuhkan waktu 5 menit untuk mempersiapkan sampel, diameter oosit dan memproses data. Meskipun sebelum menggunakan metode ini diperlukan proses validasi, namun metode ini merupakan kemajuan besar dalam pengukuran fekunditas.
1.2    Tujuan
1.        Mengetahui jumlah telur ikan (fekunditas)
2.        Hubungan antara ukuran tubuh ikan dan jumlah telur yang dihasilkan

II.       TINJAUAN PUSTAKA
2.1.       Ikan Nilem
Ikan Nilem juga sering disebut Ikan Melem, badan lebih ramping dan sirip punggung lebih panjang dengan keistimewaan sisiknya berkilau bila terpantul sinar matahari. Pada kedua sisi mulut terdapat sungut peraba yang pendek. Klasifikasi Ikan Nilem menurut Saanin (1984) adalah sebagai berikut :
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Pisces
Ordo                : Ostariophysi
Famili              : Cyprinidea
Genus              : Osteochilus
Spesies            : Osteochilus hasselti




2.2.       Fekunditas
Fekunditas adalah jumlah telur masak sebelum dikeluarkan pada waktu ikan memijah. Fekunditas demikian dinamakan fekunditas individu atau fekunditas mutlak. Istilah lain ialah fekunditas nisbi yaitu jumlah telur per satuan berat atau panjang ikan (Nikolsky, 1963) dan fekunditas total menurut Royce (1972) ialah fekunditas ikan selama hidupnya. Fekunditas dibedakan dari fertilisasi. Fekunditas merupakan jumlah telur matang yang akan dikeluarkan sedangkan fertilisasi merupakan jumlah telur matang yang dikeluarkan oleh induk (Bagenal, 1978).Jumlah telur yang terdapat dalam ovari ikan dinamakan fekunditas individu, fekunditas mutlak atau fekunditas total (Nikolsky, 1963).
Fekunditas adalah jumlah telur yang terlepas pada ovarium sebelum berlangsungnya pemijahan. Fekunditas ini sangat mempengaruhi terhadap jumlah anak ikan yang dihasilkan oleh induk yang dipijahkan. Pada umumnya fekunditas berhubungan erat dengan berat badan, panjang badan, umur, ukuran butir telur, dan cara penjagaan (parental care). Ikan yang mempunyai kebiasaan tidak menjaga telur-telurnya setelah memijah, biasanya mempunyai fekundensi yang tinggi. Demikian juga semakin kecil ukuran telur, maka makin besar fekundensinya. Fekundesi ikan dapat di hitung dengan beberapa cara, yaitumetode jumlah merupakan metode yang paling teliti sebab perhitungan telur dilakukan satu persatu atau secara sensus, metode volumetrik dilakukan dengan mengukur volume seluruh telur dengan cara memindahkan air, metode grafimetrik atau metode berat cara melakukannya hanya pengukuran volume diganti dengan berat, dan metode Von Bayer metode ini dilakukan dengan cara mengukur garis tengah(diameter) rata-rata telur dan mengukur volume telur keseluruhan (Sutisna, 1995).
Fekunditas individu adalah jumlah telur dari generasi tahun itu yang akan dikeluarkan tahun itu pula. Dalam ovari terdapat dua macam ukuran telur, yang besar dan yang kecil. Telur yang besar akan dikeluarkan pada tahun itu dan yang kecil akan dikeluarkan pada tahun berikutnya. Pada kondisi baik, telur yang kecilpun akan dikeluarkan menyusul telur yang besar. Menurut Nikolsky(1963), penentuan fekunditas ikan dilakukan apabila ovari ikan sedang dalam tahap kematangan yang ke IV, dan paling baik sesaat sebelum terjadi pemijahan. Menurut Royce(1972), fekunditas total adalah jumlah telur yang dihasilkan ikan selama hidup.


I.                   MATERI DAN METODE
1.1    Materi
1.1.1        Alat
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum fekunditas kali ini adalah baki atau nampan, penjepit, gunting bedah, gelas ukur, timbangan, kertas penghisap atau kertas saring, lup dan kertas karbon.
1.1.2        Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah Ikan Nilem (Ostheocillus hasselti) masak kelamin, akuades.
2.1    Metode
1.    Ikan dimatikan dan diukurpanjang dan beratnya
2.    Kemudian ikan dibedah dengan hati-hari agar gonad tidak rusak kemudian gonad diambil dan dkeringkan dengan kertas penghisap
3.    Volume seluruh telur diukur dengan teknik pemindahan air menggunakan gelas ukur
4.    Gonad dikeringkan kemudian diambil sebagian telur dan diukur volumenya seperti cara diatas, setelah diketahui volume nya, hitung jumlah telurnya
5.    Rumus perhitungan adalah X:x = V:v
     Dimana :
X= jumlah telur dalam gonad (fekunditas)
x= jumlah sebagian telur yang dihitung
V= volume seluruh gonad
v= volume sebagian gonad
6.    Dihitung fekunditas untuk 10 ekor ikan
7.    Cari hubungan antara panjang dan berat ikan dengan fekunditasnya
2.2    Waktu dan Tempat
Praktikum Biologi Perikanan tentang Fekunditas ini dilaksanakan pada 12 Oktober 2014 pada hari Minggu pukul 08.00-12.00 WIB. Yang bertempat di Laboratorium Jurusan Perikanan dan Ilmu Kelautan UNSOED.


III.             HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1    Hasil
Tabel. 7 Data Pengamatan Fekunditaas
No
v (ml)
V (ml)
x (butir)
X (butir)
Panjang total (cm)
Berat (gram)
1
0,4
20
391
19.550
20.3
118.5
2
0,2
15
369
27.675
19.7
107
3
0,1
5
96
4.800
18.1
76
4
0,1
13
117
15.210
18.2
90
5
0,2
8
166
6.640
22.0
86
6
0,6
14
1.111
25.923
20.8
118
7
0,2
25
723
90.375
18.7
73
8
0,1
4
351
2.040
18.5
74
9
0,2
8
677
27.080
17.5
67
10
0,2
7
612
21.595
17.0
60
11
0,1
4
272
10.880
22
150
12
1
13
582
7.566
21.5
123
13
1
19
549
10.431
17.4
66
14
1
22
649
14.278
17.6
66
15
1
3
585
1.755
18.2
75
16
1
6
598
3.588
15.5
51
17
1
6
1.260
7.560
19
98.5
18
1
4
515
2.060
17
61.5
19
1
10
115
1.150
19.5
101
20
1
23
978
22.494
22
159
21
1
11
207
2.277
17.5
72.5

3.2 Pembahasan
Batasan fekunditas secara umum adalah jumlah telur yang terdapat didalam ovari ikan yang sudah matang gonad dan akan dikeluarkan pada waktu mijah. Fekunditas sering dihubungkan dengan panjang dari pada dengan berat, karena panjang penyusutannya relatif kecil sekali  tidak seperti berat yang dapat berkutang dengan mudah. Hal ini terjadi pada pengambilan sampel secara berulang-ulang harus berhati-hati, karena apabila ikan yang diambil pada waktu gonad sedang tumbuh hal ini tidak merupakan pertumbuhan somatik. Jadi disini harus ada perbedaan antara pertumbuhan somatik dengan pertumbuhan gonad. Ikan-ikan yang tua dan berukuran besar mempunyai fekunditas relatif kecil. Umumnya fekunditas relatif lebih besar bila dibandingkan dari pada fekunditas individu.
Fekunditas mempunyai keterpautan dengan umur, panjang, dan bobot individu. (Ali 2005 dalam Fahryni unus 2010) menyatakan bahwa jumlah fekunditas pada spesies yang sama dapat dipengaruhi oleh ukuran tubuh, umur, lingkungan, dan ukuran diameter telur. Fekunditas ikan cenderung meningkat dengan bertambahnya ukuran badan, yang dipengaruhi oleh jumlah makanan dan faktor-faktor lingkungan lainnya seperti suhu dan musim.
Hasil dari praktikum fekunditas yang kami lakukan telur ikan nilem sekitar 1.000-100.000 butir sedangkan referensi yang kami dapat menurut Andi Omar (2010) telur ikan Nilem dari 1.718-34.045 butir. Ini menunjukan fekunditas ikan Nilem yang kami lakukan lebih banyak dari pada referensi. Sebenarnya Ikan Nilem memiliki potensi reproduksi yang cukup tinggi. Seekor nilem betina dapat menghasilkan telur sebanyak 80.000 – 110.000 butir telur/ kg bobot induk dan memijah sepanjang tahun. Pemijahan secara alami di mulai pada awal musim penghujan. Ikan nilem mulai memijah pada umur sekitar satu tahun dengan panjang sekitar 20 cm dan berat di atas 120 g.

 Dari grafik diatas menunjukkan bahwa fekunditas berbeda satu sama lain karena perbedaan boo tubuh pada ikan Nilem. Walaupun tidak dilakukan pengukuran bobot tubuh maupun panjang tubuh pada ikan, volume gonad dapat mewakili bahwa berat dan panjang ikan berpengaruh pada fekunditas. Hal ini berarti dapat dikatakan bahwa panjang dan berat ikan erat hubungannya dengan tinggi rendahnya fekunditas ikan. Hal tersebut sesuai dengan  pernyataan Effendie (2002) bahwa fekunditas dihubungkan dengan panjang dari pada berat, karena panjang penyusutannya kecil sekali, tidak seperti berat yang dapat berkurang dengan mudah. Sedangkan fekunditas mutlak sering dihubungkan dengan berat, karena berat lebih mendekati kondisi ikan itu daripada panjang.
Fekunditas digunakan untuk  menunjukan kemampuan induk untuk menghasilkan anak  ikan dalam suatu pemijahan. Fekunditas pada ikan berukuran tertentu atau kelompok tertentu variasinya besar (Karmila dkk, 2012). Ikan yang diamati fekunditasnya adalah Ikan Nilem. Hasil perhitungan nilai fekunditas yang diperoleh berbeda satu sama lain dikarenakan perbedaan ukuran tubuh ikan. Perhitungan telur untuk mengetahui nilai fekunditasnya dilakukan dengan cara volumetri yaitu mengukur volume seluruh telur dengan teknik pemindahan air kemudian sebagian jumlah telur tersebut dapat diukur volume dan jumlah telurnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi fekunditas menurut Sumantadimata (1981) adalah:
1.    Panjang dan bobot tubuh ikan
     Semakin berat atau panjang ikan maka fekunditasnya semakin tinggi.
2.    Umur
     Ikan yang berumur tua akan mengalami kemunduran aktivitas reproduksi sedangkan ikan umur reproduksi akan menghasilkan banyak telur.
3.    Kualitas dan kuantitas pakan
     Kualitas dan kuantitas pakan berhubungan dan berpengaruh pada kecepatan pertumbuhan dan besar kecilnya telur yang dihasilkan oleh ikan.
4.    Temperatur air
     Berpengaruh secara tidak langsung terhadap fekunditas.
Pemahaman dalam dinamika fekunditas ikan fundamental penting dalam ikan dan ekologi perikanan dan juga memiliki signifikansi praktis yang kuat. Kenyataan menunjukkan bahwa fekunditas individu ikansecara langsung berkaitan untuk variasi stok ikan, menunjukkan bahwa fekunditas merupakan komponen ikan yang penting (Rickmann et al., 2000). Secara spesifik, fekunditas ikan diperlukan untuk penilaian reproduksi potensi stok ikan (Bleil dan Oeberst, 2005). Stok reproduksi potensial tergantung pada fluktuasi antartahunan akibat perubahan lingkungan, pertumbuhan,dan kondisi ikan (Morgan dan Rideout, 2008). Sebagai respon terhadap perubahan lingkungan, yang berbeda sub-spesies ikantelah berkembang dengan strategi reproduksi yang mencerminkan spasial skala kecil adaptasi terhadap kondisi lingkungan sekitarnya dan relungekologi (Murua dan Saborido-Rey, 2003). 

IV.         KESIMPULAN DAN SARAN
4.1    Kesimpulan
Dari hasil dan pembahasan acara pratikum fekunditas, dapat disimpulkan bahwa :
1.        Jumlah telur Ikan Nilem (fekunditas) paling besar yaitu 90375 butir, sedangkan yang paling kecil yaitu 1150 butir.
2.        Berdasarkan hasil yang diperoleh panjang dan berat tubuh ikan tidak mempengaruhi banyak sedikitnya telur yang dihasilkan tetapi dipengaruhi oleh kematangan gonad dari ikan itu sendiri.
5.2  Saran
Perkembangan  ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang sudah maju dan modren diharapkan sarana dan prasarana  yang mendukung kegiatan pratikum ini cukup memadai sehingga memudahkan dalam objek yang akan kita teliti. Didalam melakukan praktikum fekunditas dan diameter telur penulis menyarankan agar untuk praktikum kedepannya semua praktikan dapat melakukan praktikum dengan mengunakan semua metoda perhitungan telur. 

DAFTAR PUSTAKA

Andy Omar, Bin Sharifuddin. 2010. Aspek Reproduksi Ikan Nilem, Osteochilus vittatus (Valenciennes, 1842) di Danau Sidenreng, Sulawesi Selatan. Jurnal Ikhtiologi Indonesia. Vol. 10 (2): 111-122.
Bagenal, T.B. and E. Braum. 1978. Eggs and Early Life History, dalam W.E. Ricker ed.Methods for Assessment of Fish Production in Fresh Water. Blackwell Scientific Publication.
Bleil, M. & Oeberst, R. 2005. The Potential Fecundity of Cod in the Baltic Sea from 1993 to 1999. Journal Appl  Ichthyo, 21: 19-27.
Djuhanda dan Tatang. 1981. Dunia Ikan. Armico, Bandung.
Effendie,M. I. 2002. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusantara:Yogyakarta.
Karmila dkk. 2012. Analisis Tingkat Kematangan Gonad Ikan Betok. Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan, 1:25-29.
Morgan, M. J. & Rideout, R. M. 2008. The Impact of Intrapopulation Variability in Reproductive Traits on Population Reproductive Potential of Grand Bank American Plaice (Hippoglossoides platessoides) and Yellowtail Flounder (Limanda ferruginea). J. Sea Res., 59(3) : 186-197.
Murua, H. dan Saborido-Rey, F. 2003. Female Reproductive Strategies of Marine Fish Species of theNorth Atlantic. J North Atl. Fish Sci, 33: 23-31.
Nikolsky, G.V. 1963. The Ecology of Fishes. Academic Press. London and New York. Hal. 352.
Rickmann, S. J., Dulvy, N. K., Jennings, S. & Reynolds, J. D. 2000. Recruitment Variation Related to Fecundity in Marine Fishes. Journal Fish. Aquat. Sci, 57: 116-124.
Royce, W.F. 1972. Intoduction to the Fishery Science. Academic Press. New York. Hal 351.
Saanin, Hasanudin. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan 1.Bogor. Binacipta.
Sumantadinata, Komar. 1981. Pengembangbiakan Ikan-ikanPeliharaan di Indonesia. Jakarta: Sastra Hudaya.
Susanto, H. 2001. Budidaya Ikan di Pekarangan. Penebar Swadaya, Jakarta.
Sutisna, D. H., dan Sutarmanto R.. 1995.Pembenihan Ikan Air Tawar. Kanisius.
Yogyakarta
Unus, Fahriny & Sharifuddin Bin Andy Omar. 2010. Analisis Fekunditas Dan Diameter Telur Ikan Malalugis Biru (Decapterus Macarellus Cuvier, 1833) Di Perairan Kabupaten Banggai Kepulauan, Propinsi Sulawesi Tengah. Torani  (Jurnal Ilmu Kelautan Dan Perikanan ). Vol. 20 (1): 37-43.
Willougbhy, S. 1999. Manual of Salmonid Farming. Black Well Science, London.




Lampiran
Perhitungan
Ikan 1
X : 391 = 20 : 0,4        X. 0,4 = 391 . 20                     X = 19550 Butir
 Ikan 2
X : 369 = 15 : 0,2        X. 0,2 = 369 . 15                     X = 27675 Butir
 Ikan 3
X : 96 = 5 : 0,1            X. 0,1 = 96 . 5                         X = 4800 Butir
Ikan 4
X : 117 = 13 : 0,1        X. 0,1 = 117 . 13                     X = 15210 Butir
Ikan 5
X : 166 = 8 : 0,2          X. 0,2 =166 . 8                        X = 6640 Butir
Ikan 6
X : 1111 = 14 : 0,6      X. 0,6 = 1111 . 14                   X = 15923 Butir
Ikan 7
X : 723 = 25 : 0,2        X. 0,2 = 723 . 25                     X = 90357 Butir
Ikan 8
X : 351 = 4 : 0,1          X. 0,1 = 351 . 4                       X = 20140 Butir
Ikan 9
X : 677 = 8 : 0,2          X. 0,2 = 677 . 8                       X = 27080 Butir
Ikan 10
X : 612 = 7 : 0,2          X. 0,2 = 612 . 7                       X = 21595 Butir
Ikan 11
X : 272 = 4 : 0,1          X. 0,1 = 272 . 4                       X = 10880 Butir
Ikan 12
X : 582 = 13 : 1           X. 1 = 582 . 13                        X = 7566 Butir
Ikan 13
X : 549 = 19 : 1           X. 1 = 549 . 19                        X = 10431 Butir
Ikan 14
X : 649 = 22 : 1           X. 1 = 649 . 22                        X = 14278 Butir
Ikan 15
X : 585 = 3 : 1             X. 1 = 585 . 3                          X = 1755 Butir
Ikan 16
X : 598 = 6 : 1             X. 1 = 598 . 1                          X = 3588 Butir
Ikan 17
X : 1260 = 6 : 1           X. 1 = 1260 . 1                        X = 10431 Butir
Ikan 18
X : 515 = 4 : 01           X. 0,1 = 514 . 0,1                    X = 1150  Butir
Ikan 19
X : 115 = 10 : 1           X. 1 = 115 . 10                        X = 22494 Butir
Ikan 20
X : 978 = 23 : 1           X. 1 = 978 . 23                        X = 2277 Butir
Ikan 21
X : 207 = 11 : 1           X. 1 = 207 . 11                        X = 2277 Butir



0 komentar:

Posting Komentar