TUGAS TERSTRUKTUR
PENGANTAR ILMU PENANGKAPAN IKAN
SEROK DAN SONGKO
Haya Lanauly Saiji
H1G013039
hayalanauly@gmail.com
MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2014
SEROK DAN SONGKO
A. Deskripsi Alat
Serok dan songko atau dikenal dengan scoop
net adalah kelompok dari jaring angkat. Jaring angkat sendiri adalah yang
berbentuk empat persegi panjang atau kerucut atau kantong. Dalam
pengoperasiannya jaring dibentangkan dalam air dengan menggunakan kerangka bambu
atau kayu ataupun rotan.
Serok dan songko adalah jaring angkat
berbentuk kerucut. Disekitar jaring terbuat bisa dari bambu ataupun rotan. Bambu
yang digunakan berdiameter 3 cm dengan
panjang sisi kanan dan kiri bambu 207 cm yang terdiri dari panjang rangka untuk
jaring 172 cm dan sisanya 35 cm sebagai pangkal untuk memegang jaring. Pada
alas jaring juga diberikan bambu untuk membuka jaring dengan ukuran 176 cm.
Serok dan songko merupakan
alat tangkap sederhana yang dalam pengoperasiannya menggunakan tenaga manusia
dan umumnya para nelayan menggunakan serok dan songko di daerah yang dangkal
dan berlumpur. Serok dan songko atau istilah lainnya scoop net bisa digunakan pada malam hari dengan menggunakan alat
bantu lampu. Alat ini digunakan tanpa menggunakan perahu (perahu hanya
digunakan saat fishing ground).
B. Pengoperasian Alat
Pengoperasian
alat tangkap serok dan serong dilakukan dengan tenaga manusia dan bisa
dilakukan perorangan, tidak menggunakan perahu. Bisa menggunakan perahu dengan
catatan hanya sebagai finishing saja,
maksudnya ketika menggunakan perahu serok dan songko hanya untuk memindahkan
hasil tangkapan setelah hauling.
Kedalaman maksimal serok dan songko 1-1,5 meter dan digunakan nelayan untuk
menangkap ikan di daerah berlumpur dan dangkal.
Dalam metode pengoperasian
yang tidak menggunakan perahu, dengan cara membuka sisi jaring dengan
mendorongnya ke dasar permukaan. Alat ini bisa digunakan pada siang hari maupun
malam hari. Pada malam hari serok dan songko dalam pengoperasian dibantu dengan
sejenis lampu petromaks atau yang lainnya.
Mula-mula serok di dorong ke
dasar permukaan, dan lampu petromaks
ditempatkan diatas serok untuk menarik perhatian ikan agar ikan berkumpul
disekitar daerah yang akan di serok. Kemudian setelah berkumpul, lampu petromaks
dimatikan agar ikan tidak berpencar dan tetap berada disekitar daerah tersebut.
Setelah itu, serok dan songko diangkat perlahan-lahan lalu ketika sudah
mendekati permukaan kecepatan penangkapan ditingkatkan.
C. Hasil Tangkapan
Hasil tangkapan
menggunakan serok dan songko umumnya adalah ikan lele (Clarias batrachus), ikan bawal (Pampus
argenteus), ikan teri (Stolephorus
sp), ikan lemuru (Sardinella lemuru),
udang, ikan gurameh (Osphronemus gouramy),
dan kelompok ikan pelagis kecil lainnya.
D. Daftar Pustaka
Ayha Duck. Alat tangkap Ikan Di Laut
http://www.academia.edu/3304700/Jenis_-_Jenis_Alat_Tangkap_Ikan_dan_Pengoperasiannya
Hilman Adriyanto. Statistik Perikanan Tangkap Indonesia 2010 (CAPTURE FISHERIES STATISTICS OF INDONESIA, 2010) http://www.scribd.com/doc/103939210/Statistik-Perikanan-Tangkap-Indonesia-2010-CAPTURE-FISHERIES-STATISTICS-OF-INDONESIA-2010
Ledhyane Ika H. Lift Net & Traps
ledhyane.lecture.ub.ac.id/files/2013/04/Lift-Net-and-traps.pdf
Nurcahya Pasaka, Shashi.2002.Studi Penangkapan Juvenil Kerapu Dengan Jaring Sudu (Scoop Net), Di Teluk Banten, Bojonegara, Privinsi Banten. Bandung : IPB.
0 komentar:
Posting Komentar