Minggu, 23 November 2014

Laporan Serok dan Songko

TUGAS TERSTRUKTUR
PENGANTAR ILMU PENANGKAPAN IKAN




SEROK DAN SONGKO




Haya Lanauly Saiji
H1G013039
hayalanauly@gmail.com





MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
 PURWOKERTO
2014






SEROK DAN SONGKO

A.   Deskripsi Alat
       Serok dan songko atau dikenal dengan scoop net adalah kelompok dari jaring angkat. Jaring angkat sendiri adalah yang berbentuk empat persegi panjang atau kerucut atau kantong. Dalam pengoperasiannya jaring dibentangkan dalam air dengan menggunakan kerangka bambu atau kayu ataupun rotan.
       Serok dan songko adalah jaring angkat berbentuk kerucut. Disekitar jaring terbuat bisa dari bambu ataupun rotan. Bambu yang digunakan berdiameter  3 cm dengan panjang sisi kanan dan kiri bambu 207 cm yang terdiri dari panjang rangka untuk jaring 172 cm dan sisanya 35 cm sebagai pangkal untuk memegang jaring. Pada alas jaring juga diberikan bambu untuk membuka jaring dengan ukuran 176 cm.



       Serok dan songko merupakan alat tangkap sederhana yang dalam pengoperasiannya menggunakan tenaga manusia dan umumnya para nelayan menggunakan serok dan songko di daerah yang dangkal dan berlumpur. Serok dan songko atau istilah lainnya scoop net bisa digunakan pada malam hari dengan menggunakan alat bantu lampu. Alat ini digunakan tanpa menggunakan perahu (perahu hanya digunakan saat fishing ground).
      
B.    Pengoperasian Alat
       Pengoperasian alat tangkap serok dan serong dilakukan dengan tenaga manusia dan bisa dilakukan perorangan, tidak menggunakan perahu. Bisa menggunakan perahu dengan catatan hanya sebagai finishing saja, maksudnya ketika menggunakan perahu serok dan songko hanya untuk memindahkan hasil tangkapan setelah hauling. Kedalaman maksimal serok dan songko 1-1,5 meter dan digunakan nelayan untuk menangkap ikan di daerah berlumpur dan dangkal.
       Dalam metode pengoperasian yang tidak menggunakan perahu, dengan cara membuka sisi jaring dengan mendorongnya ke dasar permukaan. Alat ini bisa digunakan pada siang hari maupun malam hari. Pada malam hari serok dan songko dalam pengoperasian dibantu dengan sejenis lampu petromaks atau yang lainnya.
       Mula-mula serok di dorong ke dasar permukaan,  dan lampu petromaks ditempatkan diatas serok untuk menarik perhatian ikan agar ikan berkumpul disekitar daerah yang akan di serok. Kemudian setelah berkumpul, lampu petromaks dimatikan agar ikan tidak berpencar dan tetap berada disekitar daerah tersebut. Setelah itu, serok dan songko diangkat perlahan-lahan lalu ketika sudah mendekati permukaan kecepatan penangkapan ditingkatkan.
           
C.  Hasil Tangkapan
  Hasil tangkapan menggunakan serok dan songko umumnya adalah ikan lele (Clarias batrachus), ikan bawal (Pampus argenteus), ikan teri (Stolephorus sp), ikan lemuru (Sardinella lemuru), udang, ikan gurameh (Osphronemus gouramy), dan kelompok ikan pelagis kecil lainnya.
           
D.   Daftar Pustaka
Ayha Duck. Alat tangkap Ikan Di Laut
http://www.academia.edu/3304700/Jenis_-_Jenis_Alat_Tangkap_Ikan_dan_Pengoperasiannya

Hilman Adriyanto. Statistik Perikanan Tangkap Indonesia 2010 (CAPTURE FISHERIES STATISTICS OF INDONESIA, 2010) http://www.scribd.com/doc/103939210/Statistik-Perikanan-Tangkap-Indonesia-2010-CAPTURE-FISHERIES-STATISTICS-OF-INDONESIA-2010
Ledhyane Ika H. Lift Net & Traps
ledhyane.lecture.ub.ac.id/files/2013/04/Lift-Net-and-traps.pdf

Nurcahya Pasaka, Shashi.2002.Studi Penangkapan Juvenil Kerapu Dengan Jaring Sudu (Scoop Net), Di Teluk Banten, Bojonegara, Privinsi Banten. Bandung : IPB.

0 komentar:

Posting Komentar